1. Janganlah
memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu
durhakai. (HR. Aththusi)
2. Perbuatan dosa mengakibatkan sial terhadap orang yang bukan pelakunya. Kalau dia mencelanya maka bisa terkena ujian (cobaan). Kalau menggunjingnya dia berdosa dan kalau dia menyetujuinya maka seolah-olah dia ikut melakukannya. (HR. Ad-Dailami)
3. Demi yang jiwaku dalam genggamanNya. Tiada dua orang saling mengasihi lalu bertengkar dan berpisah kecuali karena akibat dosa yang dilakukan oleh salah seorang dari keduanya. (HR. Ad-Dailami)
4. Celaka orang yang banyak zikrullah dengan lidahnya tapi bermaksiat terhadap Allah dengan perbuatannya. (HR. Ad-Dailami)
5. Barangsiapa mencari pujian manusia dengan bermaksiat terhadap Allah maka orang-orang yang memujinya akan berbalik mencelanya. (Ibnu Hibban)
6. Tiada sesuatu yang dapat menolak takdir kecuali doa, dan tiada yang dapat menambah umur kecuali amal kebajikan. Sesungguhnya seorang diharamkan rezeki baginya disebabkan dosa yang diperbuatnya. (HR. Tirmidzi dan Al Hakim)
7. Tiada seorang hamba ditimpa musibah baik di atasnya maupun di bawahnya melainkan sebagai akibat dosanya. Sebenarnya Allah telah memaafkan banyak dosa-dosanya. Lalu Rasulullah membacakan ayat 30 dari surat Asy Syuura yang berbunyi : "Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri. Dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)." (Mashabih Assunnah)
8. Apabila suatu
kesalahan diperbuat di muka bumi maka orang yang melihatnya dan tidak
menyukainya seolah-olah tidak hadir di tempat, dan orang yang tidak melihat
terjadinya perbuatan tersebut tapi rela maka seolah-olah dia melihatnya. (HR.
Abu Dawud)
9. Barangsiapa meninggalkan maksiat terhadap Allah karena takut kepada Allah maka ia akan memperoleh keridhoan Allah. (HR. Abu Ya'la)
10. Jangan mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
11. Jangan menyiksa dengan siksaan Allah (artinya: menyiksa dengan api). (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
12. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi seseorang maka dipercepat tindakan hukuman atas dosanya (di dunia) dan jika Allah menghendaki bagi hambanya keburukan maka disimpan dosanya sampai dia harus menebusnya pada hari kiamat. (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
13. Apabila kamu menyaksikan pemberian Allah dari materi dunia atas perbuatan dosa menurut kehendakNya, maka sesungguhnya itu adalah uluran waktu dan penangguhan tempo belaka. Kemudian Rasulullah Saw membaca firman Allah Swt dalam surat Al An'am ayat 44 : "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu, mereka terdiam berputus asa." (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
14. Sayyidina Ali
Ra berkata: "Rasulullah menyuruh kami bila berjumpa dengan ahli maksiat agar
kami berwajah masam." (HR. Ath-Thahawi)
15. Bagaimana kamu
apabila dilanda lima perkara? Kalau aku (Rasulullah Saw), aku berlindung kepada
Allah agar tidak menimpa kamu atau kamu mengalaminya. (1) Jika perbuatan mesum
dalam suatu kaum sudah dilakukan terang-terangan maka akan timbul wabah dan
penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa orang-orang terdahulu. (2) Jika
suatu kaum menolak mengeluarkan zakat maka Allah akan menghentikan turunnya
hujan. Kalau bukan karena binatang-binatang ternak tentu hujan tidak akan
diturunkan sama sekali. (3) Jika suatu kaum mengurangi takaran dan timbangan
maka Allah akan menimpakan paceklik beberapa waktu, kesulitan pangan dan
kezaliman penguasa. (4) Jika penguasa-penguasa mereka melaksanakan hukum yang
bukan dari Allah maka Allah akan menguasakan musuh-musuh mereka untuk memerintah
dan merampas harta kekayaan mereka. (5) Jika mereka menyia-nyiakan Kitabullah
dan sunah Nabi maka Allah menjadikan permusuhan di antara mereka. (HR. Ahmad dan
Ibnu Majah)
16. Tiada seorang
berzina selagi dia mukmin, tiada seorang mencuri selagi dia mukmin, dan tiada
seorang minum khamar pada saat minum dia mukmin. (Mutafaq'alaih)
Penjelasan:
Ketika seorang berzina, mencuri dan minum khamar maka pada saat itu dia bukan seorang mukmin.
Ketika seorang berzina, mencuri dan minum khamar maka pada saat itu dia bukan seorang mukmin.
17. Aku beritahukan
yang terbesar dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw mengulangnya hingga tiga
kali). Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua, durhaka terhadap orang tua, dan
ketiga, bersaksi palsu atau berucap palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring
kemudian duduk dan mengulangi ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau
berhenti mengucapkannya). (Mutafaq'alaih)
18. Rasulullah Saw
melaknat orang yang mengambil riba, yang menjalani riba dan kedua orang saksi
mereka. Beliau bersabda: "Mereka semua sama (berdosanya)". (HR. Ahmad)
19. Ada empat
kelompok orang yang pada pagi dan petang hari dimurkai Allah. Para sahabat lalu
bertanya, "Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?" Beliau lalu menjawab, "Laki-laki
yang menyerupai perempuan, perempuan yang menyerupai laki-laki, orang yang
menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang homoseks. (HR. Ahmad dan
Ath-Thabrani)
20. Tiap minuman
yang memabukkan adalah haram (baik sedikit maupun banyak). (HR. Ahmad)
21. Allah menyukai
keringanan-keringanan perintahNya (rukhsah) dilaksanakan sebagaimana Dia
membenci dilanggarnya laranganNya. (HR. Ahmad)
22. Ada tiga jenis orang yang diharamkan Allah masuk surga, yaitu pemabuk berat, pendurhaka terhadap kedua orang tua, dan orang yang merelakan kejahatan berlaku dalam keluarganya (artinya, merelakan isteri atau anak perempuannya berbuat serong atau zina). (HR. An-Nasaa'i dan Ahmad)
_____________________
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setelah membaca lebih baik memberikan komentar......!!!