Minggu, 15 April 2012

KASIH TAK SAMPAI. 4.Menolak Pemberian uang (bag. 32) SALING MENOLAK MENERIMA UANG


“Betul cantik. Menurutku ia tidak sombong. Hanya karena ia punya masalah maka ia mudah tersinggung. Insyaalloh lain kali aku akan pergi kesana lagi.
Karena penjual nasi itu terlalu baik sifatnya. Tapi aku lebih suka bicara yang lain saja. Aku tidak mau mencari – cari sifat negetifnya. Aku takut dosa. Sekarang ini yang aku pikirkan bagaimana aku segera sampai dirumah dan istirahat. Karena aku kurang tidur selama tiga hari ini.”   Jawab Romi.

“Oke… oke. Kalau kesana lagi aku mau mengawalmu.”

“Mengawal apa ?”

“Tampaknya kamu tertarik sama putri penjual nasi krengsengan itu kan ?”

“Hemmm …. Aku rasa kamulah yang tertarik kepadanya. Kalau aku biasa saja. Benci tidak, sukapun juga tidak. Aku biasa saja.”

“Jangan pura – pura Romi. Buktinya kamu akan kembali kesana lagi. Kamu ingin bisa memandang wajahnya yang cantik kan ? Berarti kamu suka kepadanya. Awas ya ! Kalau kamu tidak suka bagaimana kalau aku yang suka kepadanya ?”

“Silahkan saja ! Aku bersyukur kalau kamu tertarik kepadanya. Karena bila aku ada acara ke Tuban setiap bulan sekali bisa mampir ditempamu. Bagus … bagus. Aku doakan kamu jadian sama dia ya ?”

“Hemmm … Jangan begitu ah. Aku hanya seloroh saja. Kalau aku jadian sama dia, terus bagaimana dengan calonku yang sekarang masih di pesantren Langitan ?”

“Di tukar saja.”

“Ditukar bagaimana maksdumu ?”

“Siska untukmu dan calonmu untukku. He he he ….Aku hanya canda lho. Jangan marah.”

Canda  mereka berhenti ketika mereka sampai di Kecamatan Tambak Boyo. Mereka turun dari mobil pick up itu. Mereka terus masuk disebuah warung nasi untuk sarapan pagi. 

Sinar mentari pagi menyebar kesluruh dunia. Menyebarkan kehangatan. Membangkitkan semangat bekerja bagi siapa saja.***

 __________________________
Insyaalloh bersambung









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Setelah membaca lebih baik memberikan komentar......!!!