“Mau
kemana mas ?” Tanya Tiara kepada Hasan.
“Mau
ke terminal, mengantarkan tamu balik ke pesantren.” Jawab Hasan.
“Ouw… Memangnya ada tamu. Sejak kapan tamu menginap dirumah mas Hasan ?”
“Kok buru – buru pulang. Padahal
masih semalam.”
“Ada tugas di pesantren yang harus
diselesaikannya.”
“Ok. Mari mas !”
“Mau kemana Tiar ?”
“Mau les bahasa Jepang.”
“Ok. Hati – hati ya !”
“Tashikani (tentu).”
Gadis
cantik, Tiara itu menstart motornya langsung tancap gas. Ia melaju kearah barat
dengan kencang. Ia tidak menoleh
kebelakang lagi.
Saat
Hasan dan Tiara berbincang – bincang hati Romi sempat bergetar. Tampaknya ia
mengagumi Tiara. Mengagumi kecantikannya. Mengagumi keramahannya. Mengagumi
kesopannya. Mengagumi semangatnya. Semangat belajar Bahasa Jepang.
Romi
sempat iri terhadap Tiara. Ia ingat perintah Al – Qur’an untuk saling kenal –
mengenal seperti yang tertera dalam surat Al – Hujurot ayat 13 yang artinya “Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan
dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal. Maka
tidak mungkin bisa kenal – mengenal dengan baik kalau tidak memahami bahsanya.
Jepang adalah Negara maju, maka sangat pas kalau belajar Bahasa Jelang. Begitu
pikir Romi.
“Bagaimana
? Cantik kan dia ? Tertarikkah kamu ?”
“Luar
biasa, sangat cantik. Setiap lelaki yang normal tentu tertarik ketika memandang
kecantikan wajah Tiara. Karena wajah Tiara memang benar – benar cantik. Tetapi apakah kecantikan wajah Tiara itu tembus
sampai batin ? Bagiku kecantikan yang sebenarnya itu, bukan saja cantik
wajahnya, lahirnya saja. Kecantikan yang aku harapkan adalah kecantikan lahir yang menembus batin. Wajahnya cantik dan
akhlaqnya mulia. Memang tidak gampang untuk mendapatkan mar’ah yang aku
sebutkan itu. Tetapi bukannya tidak ada lagi. Walaupun jarang mesti masih ada.
Kalau kita jalani hidup ini dengan jalan Alloh insyaalloh kita akan bisa
mendapatkan mar’ah ajmal min tilkal mar’ah (gadis yang lebih
cantik dari pada hanya sekedar gadis tadi).”
“Jujur
sajalah ! Tidak usah berbelit ! Tentu kamu menyukainya bukan ? Asal tahu saja
dia bernama Tiara. Dia sedang kuliah di fakultas hukum, semester 3.”
“Aku
katakan jujur saja, bahwa aku mengaguminya. Tapi aku tidak ingin memilikinya.”
“Kenapa
?”
“Banyak
hal. Tidak bisa aku uraikan. Takut menyinggung perasaanmu dan perasaannya juga
jika suatu ketika ia mendengarkan apa yang aku sampaikan kepadamu.”
_______________________________
Insyalloh bersambung ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Setelah membaca lebih baik memberikan komentar......!!!